NALAR KRITIS MADRASAH DI TENGAH BUDAYA PRAGMATISME: STUDI TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM KRITIS DI MADRASAH JEMBER
DOI:
https://doi.org/10.35719/adabiyah.v1i2.1068Keywords:
Critical Education, Madrasah, Critical Awareness, Social ProblemsAbstract
Penelitian ini membahas upaya madrasah dalam membangun kesadaran kritis peserta didik terhadap problematika masyarakat. Latar belakangnya adalah anggapan bahwa madrasah hanya fokus pada pendidikan keagamaan tanpa relevansi kritis terhadap realitas sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif fenomenologi dan interpretasi, dengan fokus pada: (1) cara madrasah mengembangkan kesadaran kritis peserta didik, (2) kecenderungan ideologi yang dikembangkan, dan (3) integrasi kesadaran kritis antara nilai agama dan masalah sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) madrasah tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya, (2) pendidikan kritis membutuhkan ruang refleksi untuk mengatasi ketidakadilan sosial, dan (3) pendidikan kritis di madrasah Jember belum optimal, belum mencapai pengembangan peserta didik yang memiliki kesadaran kritis dan aksi perubahan sosial.
This study examines the efforts of madrasahs in fostering critical awareness among students regarding societal problems. The background of this study is the perception that madrasahs focus solely on religious education without critical relevance to social realities. This research employs a qualitative phenomenological and interpretive approach, focusing on: (1) how madrasahs develop students' critical awareness, (2) the ideological tendencies promoted, and (3) the integration of critical awareness between religious values and social issues. The findings reveal that: (1) madrasahs are not independent of their social environment, (2) critical education requires reflective spaces to address social injustice, and (3) critical education in madrasahs in Jember is not yet optimal, as it has not achieved the development of students with critical awareness and social change actions.
References
Abdullah, M. A. (2006). Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Adler, F. (1957). The Range of Sociology of Knowledge. New York: Dryden Press.
Ahmad, M. (1994). Ilmu dan Keinginan Tahu (Epistemologi dalam Filsafat). Bandung: Trigenda Karya.
Ashworth, P. (2009). Awal Mula Psikologi. Dalam J. A. Smith (Ed.), Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset (hlm. 1–15). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Al-Abrasyi, M. A. (1974). Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (B. A. Gani & D. Bahry, penerj.). Jakarta: Bulan Bintang.
Al-Attas, N. M. (1984). Konsep Pendidikan dalam Islam (H. Bagir, penerj.). Bandung: Mizan.
Al-Nahlawy, A. (1989). Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro.
Al-Syaibani, O. M. A.-T. (1979). Falsafah Pendidikan Islam (H. Langgulung, penerj.). Jakarta: Bulan Bintang.
Arifin, M. (1991). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Azra, A. (1996). Pembaharuan Pendidikan Islam: Sebuah Pengantar. Jakarta: Amissco.
Azra, A. (2000). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Ciputat: Logos Wacana Ilmu.
Barnadib, I. (1987). Filsafat Pendidikan Islam: Sistem dan Metode. Yogyakarta: FIP IKIP.
Barnes, H. E., & Becker, H. (1940). Contemporary Sociological Theory. New York: Appleton Century.
Bertens, K. (1989). Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Blackburn, S. (1994). The Oxford Dictionary of Philosophy. New York: Oxford University Press.
Brewer, A. (1999). Kajian Kritis Das Kapital Karl Marx (J. Ajoeb, penerj.). Yogyakarta: Teplok Press.
Fakih, M. (2002). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi (Edisi Revisi). Yogyakarta: Insist Press.
Freire, P. (1985). Pendidikan Kaum Tertindas (A. Fauzan, penerj.). Jakarta: LP3ES.
Freire, P. (1995). Pendidikan sebagai Sebuah Praktek Pembebasan. Jakarta: LP3ES.
Habermas, J. (1987). The Philosophical Discourse of Modernity: Twelve Lectures (F. G. Lawrence, penerj.). Massachusetts: The MIT Press.
Horkheimer, M., & Adorno, T. W. (2002). Dialektika Pencerahan (A. Sahidah, penerj.). Yogyakarta: IRCiSoD.
Langgulung, H. (1980). Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif.
Nasution, A. A. (1992). Pengantar ke Filsafat Sains. Jakarta: Lintera.
Rahman, F. (1982). Islam and Modernity: The Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: The University of Chicago Press.
Syaifuddin, A. M. (1991). Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi. Bandung: Mizan.
Watt, W. M. (1972). Islamic Philosophy and Theology. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Waseso, H. P. (2016). Pendidikan Kritis dan Rekonstruksi Kurikulum Madrasah. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 3(2), 45–53.
Ali, M. (2017). The Discourse of Transformative-Critical Pedagogy Among Modernist Muslims. Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices, 1(1), 12–19.
Dasopang, E. P., & Rambe, S. (2019). Modernization of Indonesian Islamic Education: Critical Analysis of Madrasa Curriculum Development. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 3(2), 145–152.
Salim, A., Wahidah, E. Y., & Muhammadong. (2019). Integrative Islamic Education: Critical Analysis Study in Islamic Education Institution. Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies), 9(2), 123–134.
Siroj, M., & Ulfah, N. (2019). Reimagining Islamic Education: Critical Perspectives Inspired by Nurcholish Madjid. Tadibia Islamika, 4(2), 102–110.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Mustajab, Ach. Barocky Zaimina

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
							