INTEGRATING THE EXEGESIS OF SURAH AL-‘ALAQ (1–5) WITH LITERACY EDUCATION IN THE MERDEKA CURRICULUM

Authors

  •   Mufida Ulfa   UIN Kiai Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/adabiyah.v6i3.1200

  Keywords:

QS. al-‘Alaq, Qur’anic literacy, multiliteracy, Merdeka Curriculum

Abstract

Rendahnya capaian literasi membaca peserta didik Indonesia berdasarkan hasil PISA 2022 menunjukkan tantangan serius dalam sistem pendidikan nasional. Sementara itu, dalam perspektif Islam, urgensi literasi telah ditegaskan sejak wahyu pertama dalam QS. al-‘Alaq 1–5 melalui perintah iqra’ yang bermakna luas, meliputi pembacaan teks, realitas alam, dan fenomena sosial. Penelitian ini bertujuan mengisi kekosongan kajian yang mengintegrasikan tafsir QS. al-‘Alaq 1–5 dengan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar, khususnya dalam penguatan multiliterasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif melalui analisis isi terhadap tafsir klasik (Ibn Katsir, al-Kasysyaf) dan tafsir modern (al-Misbah, al-Munir, al-Tahrir wa al-Tanwir). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mufasir klasik menekankan iqra’ sebagai perintah membaca wahyu dengan menyebut nama Tuhan, sementara mufasir modern memperluas maknanya mencakup bacaan terhadap wahyu, alam, dan masyarakat. Temuan ini menunjukkan relevansi QS. al-‘Alaq 1–5 dengan multiliterasi dalam Kurikulum Merdeka, yang mencakup literasi baca-tulis, sains, digital, budaya, numerasi, dan spiritual. Kontribusi penelitian ini terletak pada tawaran kerangka konseptual “literasi Qur’ani” yang dapat memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka dengan menekankan integrasi nilai spiritual dan moral ke dalam pendidikan literasi kontemporer.

The low reading literacy performance of Indonesian students, as revealed by the 2022 PISA results, highlights a critical challenge for the national education system. From an Islamic perspective, the urgency of literacy has been emphasized since the first revelation in QS. al-‘Alaq 1–5, with the command iqra’ encompassing the reading of texts, nature, and social realities. This study aims to address the research gap by integrating the exegesis of QS. al-‘Alaq 1–5 with the Merdeka Curriculum’s literacy framework, particularly in strengthening multiliteracy. Employing a qualitative library research design with content analysis, the study examines classical exegesis (Ibn Kathir, al-Kasysyaf) and modern exegesis (al-Misbah, al-Munir, al-Tahrir wa al-Tanwir). The findings reveal that classical exegetes interpret iqra’ as reading revelation in the name of God, while modern exegetes expand its scope to include revelation, nature, and society. These interpretations demonstrate strong relevance to the Merdeka Curriculum’s multiliteracy orientation, which covers reading–writing, scientific, digital, cultural, numerical, and spiritual literacies. The study’s novelty lies in proposing a “Qur’anic literacy” framework as a conceptual foundation for enhancing the implementation of the Merdeka Curriculum by integrating spiritual and moral values into contemporary literacy education.

References

Akhyar, M., & Syafitri, A. (2023, December). The concept of educators in Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq verses 1–5 (Study of Tafsir al-Maraghi by Mustafa al-Maraghi). In Imam Bonjol International Conference on Islamic Education (IBICIE) (pp. 421–431).

Al-Suyūṭī, ʿAbd al-Raḥmān Jalāl al-Dīn. (2011). Tafsīr al-Dūr al-Manthūr fī Tafsīr bi al-Maʾthūr. Beirut, Lebanon: Dār al-Fikr.

Al-Zuḥailī, W. (2009). Al-Tafsīr al-Munīr fī al-ʿAqīdah wa al-Sharīʿah wa al-Manhaj (Vol. 15). Beirut, Lebanon: Dār al-Fikr.

Al-Zamakhsharī, Maḥmūd ibn ʿUmar. (2009). Tafsīr al-Kasysyāf ʿan Ḥaqāʾiq al-Tanzīl wa ʿUyūn al-Aqāwīl fī Wujūh al-Taʾwīl. Beirut, Lebanon: Dār al-Maʿrifah.

Al-Zarkashī, Badr al-Dīn Muḥammad ibn ʿAbdullāh. (2001). Al-Burhān fī ʿUlūm al-Qurʾān (Vol. 1). Beirut, Lebanon: Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah.

CNN Indonesia. (2023, February 13). Pengertian literasi, jenis, dan manfaatnya. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230213174319-569-912509/pengertian-literasi-jenis-dan-manfaatnya

Ibn Kathīr, Abū al-Fidāʾ Ismāʿīl. (n.d.). Tafsīr al-Qurʾān al-ʿAẓīm (Vol. 4). Cairo, Egypt: Dār Iḥyāʾ al-Kutub al-ʿArabiyyah.

Ibn ʿĀshūr, M. al-Ṭ. (1984). Al-Taḥrīr wa al-Tanwīr. Tunis, Tunisia: Dār al-Tūnisiyyah.

Mansur, M. (2021). Literasi dalam Al-Qur’an (Studi komparasi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir al-Azhar atas Surat Al-‘Alaq: 1–5) [Doctoral dissertation, IAIN Madura]. IAIN Madura Repository.

Sidik, A., Budiawan, & Intan, N. (2025, May 9). Skor PISA, acuan tingkat keterampilan pelajar dalam visi Indonesia Emas 2045. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/skor-pisa-acuan-tingkat-keterampilan-pelajar-dalam-visi-indonesia-emas-2045

Shihab, M. Q. (2009). Tafsir al-Misbah: Pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an (Vol. 15). Jakarta, Indonesia: Lentera Hati.

Ulvah, P. M. (2018). Kajian tafsir Surat al-‘Alaq ayat 1–5 dalam kitab al-Munir dengan metode tafsir konvensional dan kontekstualisasinya pada zaman sekarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr, 7(2), 219–227.

UNESCO. (2025). Literacy: Need to know. UNESCO. https://www.unesco.org/en/literacy/need-know

Wahyudin, D., et al. (2024). Kajian akademik Kurikulum Merdeka. Jakarta, Indonesia: Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Downloads

Published

2025-09-02

How to Cite

Ulfa, M. (2025). INTEGRATING THE EXEGESIS OF SURAH AL-‘ALAQ (1–5) WITH LITERACY EDUCATION IN THE MERDEKA CURRICULUM. AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(3), 364–372. https://doi.org/10.35719/adabiyah.v6i3.1200