CHALLENGES OF FIQH TEACHERS IN DEVELOPING HOTS-BASED ASSESSMENTS: A CASE STUDY IN INDONESIAN ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL

Authors

  •   Titin Widya Risni   Kadiri University
  •   Hendy   Kadiri University
  •   Adinda Khusnul Khotimah   Kadiri University

DOI:

https://doi.org/10.35719/adabiyah.v6i4.1202

  Keywords:

HOTS, assessment, fiqh teachers, challenges, Islamic education

Abstract

The low critical thinking performance of Indonesian students, as highlighted by PISA and World Bank reports, underscores the urgency of implementing Higher Order Thinking Skills (HOTS) in assessment practices. While HOTS-based evaluation is emphasized in the Merdeka Curriculum, its application in Islamic subjects, particularly fiqh, remains underexplored. This study investigates the process and challenges faced by fiqh teachers in developing HOTS-based assessments at an Islamic senior high school in Indonesia. Employing a qualitative case study, data were gathered through classroom observation, semi-structured interviews, and document analysis, then analyzed using an interactive model with triangulation for validation. Findings indicate that teachers follow standard steps—competency analysis, blueprint design, stimulus development, item writing, and rubric construction—but encounter significant barriers, including limited mastery of Bloom’s Taxonomy, difficulties in creating contextual stimuli, dependence on textbooks, and lack of training. This study highlights the need for targeted professional development to strengthen teachers’ capacity in designing HOTS-oriented assessments.

Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa Indonesia yang ditunjukkan oleh laporan PISA dan Bank Dunia menegaskan urgensi penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam praktik evaluasi. Meskipun Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya penilaian berbasis HOTS, penerapannya pada mata pelajaran keagamaan, khususnya fikih, masih jarang dikaji. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses penyusunan serta tantangan guru fikih dalam mengembangkan soal berbasis HOTS di salah satu madrasah aliyah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen. Data dianalisis secara interaktif dengan uji keabsahan melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengikuti tahapan umum—analisis kompetensi, penyusunan kisi-kisi, pengembangan stimulus, penulisan soal, dan penyusunan rubrik—namun menghadapi hambatan serius, seperti keterbatasan penguasaan Taksonomi Bloom, kesulitan merancang stimulus kontekstual, ketergantungan pada buku teks, serta minimnya pelatihan. Temuan ini menegaskan perlunya pengembangan profesional berkelanjutan bagi guru untuk memperkuat kapasitas dalam merancang penilaian berbasis HOTS. 

References

Bank Dunia. (2022). Literacy rate, adult total (% of people ages 15 and above). Retrieved from World Bank website. DataBank

OECD. (2018). Mathematics performance (PISA). Retrieved from OECD website. OECD

Afni, A. F. (2020). Strategi guru PAI dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan konsep HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Malang (Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

Agustini, F., & Fajriyah, K. (2018, October). Problematika pengembangan HOTS (Higher Order Thinking Skills) di sekolah dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan. Retrieved from https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/11160

Cayani, S. (2021). Pengembangan soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) materi bilangan di Sekolah Menengah Pertama (Skripsi, IAIN Bengkulu).

Kamid, K., Saputri, R., & Hariyadi, B. (2021). Pengembangan soal Higher Order Thinking Skills berbasis budaya Jambi. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 1793–1806. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.678

Muchith, M. S. (2018). Guru PAI yang profesional. Jurnal IAIN Kudus Quality, 4(2), 217–235. https://doi.org/10.21043/quality.v4i2.2121

Majid, A. (2018). Implementasi Kurikulum Merdeka: Kajian teoretis dan praktis. Bandung: Alfabeta

Marunduri, A. W., & Wirdati, W. (2021). Problematika guru pendidikan agama Islam dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. An-Nuha, 1(4), 500–509. https://doi.org/10.24036/annuha.v1i4.129

Mustahdi. (2019). Modul penyusunan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) Fikih. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nafiati, D. A. (2021). Revisi Taksonomi Bloom: Kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jurnal Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(2), 151–172. https://doi.org/10.21831/hum.v21i2.29252

Nengsi, S., Zulyetti, D., & Nelvi, M. H. (2021). Pengembangan LKS Biologi dengan pendekatan kontekstual materi sistem ekskresi siswa. Jurnal Edukasi, 1(1), 12–28. Retrieved from https://jurnaledukasi.stkipabdi.ac.id/index.php/jed/article/view/12

Ni Made Weni Utari, Ketut Widiada, & Khairun Nisa. (2022). Kesulitan guru dalam menyusun soal HOTS pada mata pelajaran PPKn kelas tinggi di SDN Gugus V Cakranegara. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(4b), Desember 2022. Retrieved from https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/download/1004/616

Ome, K. L. (2019). Persepsi guru dan siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah berbasis (High Order Thinking Skill) HOTS di SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta (Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

Rahayu, S., Suryana, Y., & Pranata, O. H. (2020). Pengembangan soal High Order Thinking Skill untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika siswa sekolah dasar. Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(2), 127–137. https://doi.org/10.17509/pedadidaktika.v7i2.25285

Suhaimi, S., Wahdini, E., & Amberansyah, A. (2022). Pelatihan pengembangan pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) bagi guru SDN Banjarmasin Utara. Refleksi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 56–60. Retrieved from https://jbse.ulm.ac.id/index.php/refleksi/article/view/140

Uno, H. B., & Lamatenggo, N. (2016). Tugas guru dalam pembelajaran: Aspek-aspek yang memengaruhi. Jakarta: Bumi Aksara.

Widana, I. W. (2020). Pengaruh pemahaman konsep asesmen HOTS terhadap kemampuan guru matematika SMA/SMK menyusun soal HOTS. Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 9(1), 66–75. https://doi.org/10.5281/zenodo.3743923

Widhiyani, I. T., Sukajaya, I. N., & Suweken, G. (2019). Pengembangan soal Higher Order Thinking Skills untuk pengkategorian kemampuan pemecahan masalah geometri siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 8(2), 161–170. https://doi.org/10.23887/jppm.v8i2.2854

Febrina, Y., Zaki, M., & Amalia, R. (2019). Analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skills pada materi statistika. Jurnal Dimensi Matematika, 2(2), 138–145. Retrieved from https://ejurnalunsam.id/index.php/jdm/article/view/1896

Downloads

Published

2025-09-12

How to Cite

Risni, T. W., Hendy, & Khotimah, A. K. (2025). CHALLENGES OF FIQH TEACHERS IN DEVELOPING HOTS-BASED ASSESSMENTS: A CASE STUDY IN INDONESIAN ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL. AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(4), 373–382. https://doi.org/10.35719/adabiyah.v6i4.1202