Reformulasi Model Pembinaan Moral Siswa dalam Perspektif Tasawuf

Authors

  •   Abdul Karim UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember  UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember,

DOI:

https://doi.org/10.35719/adabiyah.v3i1.349
 

Keywords:

moral development, student, sufism approach

Abstract

Penlitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembinaan moral siswa dalam perspektif tasawuf. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data melalui beberapa dokumen penting: buku, kamus, jurnal dan lain-lain. Sementara itu, metode analisis datanya adalah analisis isi (content analisys) dan validitas data menggunakan triangulasi sumber dan diskusi dengan teman sejawat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tasawuf sebagai pondasi dasar dalam membentuk sikap moral siswa, yaitu: pembelajaran moral diarahkan untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan perilaku dengan al-ilmu, al- ahwal dan al-amal. (2) Penanaman nilai-nilai tasawuf dalam membentuk moral siswa di lembaga pendidikan yaitu: (a) Riyadah, adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang mengotori jiwa. (b) Tazkiyatun nafs adalah proses penyucian jiwa manusia. (c) Dikir, yaitu membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah. (3) Membentuk kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual siswa melalui pendekatan tasawuf, yaitu: a) kecerdasan intelektual meliputi: membersihkan jiwa dari kejelekan akhlak, menyedikitkan hubungannya dengan sanak keluarga dari hal keduniawian dan menjauhi keluarga serta kampung halamannya, tidak sombong terhadap ilmu yang dimiliki, menjaga diri dari mendengarkan perselisihan, tidak mengambil ilmu terpuji selain mendalaminya hingga selesai dan mengetahui hakikatnya, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa. 2) Kecerdasan emosional: muhasabah, raja’ (harapan atau optimisme), empati dalam tasawuf ada itsar, keterampilan sosial dalam tasawuf adalah konsep syaja’ah. 3) Kecerdasan Spiritual: tafakkur, uzlah dan mentransendenkan penderitaan (sikap tawakal dan ridha).

Kata kunci: pembinaan moral, siswa, pendekatan tasawuf

This study aims to analyze the model of moral development of students in the perspective of Sufism. The research method used is a qualitative approach. The type of the research is library research. Data collection techniques, through some important documents: books, dictionaries, journals and others. While the data analysis method is by content analysis and data validity using source triangulation and discussion with peers. The results of this study indicate: (1) Sufism as a basic foundation in shaping students ' moral attitudes, namely: moral learning is directed to develop cognitive, affective and behavioral aspects with al-ilmu, al - ahwal and al-amal. (2) Planting the values of Sufism in shaping the morals of students in educational institutions, namely: (a) Leisure, is a psychiatric exercise through getting used to not doing things that pollute the soul. (b) Tazkiyatun nafs is the process of purification of the human soul. (c) Chanting, whichis wetting the tongue with words of praise to Allah. (3) forming the intellectual, emotional and spiritual intelligence of students through the Sufism approach, namely: a) intellectual intelligence includes: cleaning the soul from moral ugliness, minimizing its relationship with relatives from worldly matters and staying away from family and hometown, not being arrogant towards the knowledge possessed, keeping oneself from listening to disputes, not taking laudable knowledge other than deepening it to completion and knowing its essence, do not rush or rush. 2) Emotional intelligence: muhasabah, raja’ (hope or optimism), empathy in Sufism there is itsar, social skills in Sufism is the concept of shaja'ah. 3) Spiritual Intelligence: tafakkur, uzlah and transcending suffering (attitude of tawakal and ridha).

References

Budiningsih, A. (2004). Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

https://nasional.tempo.co/read/1544470/kpai-kekerasan-di-lingkungan-pendidikan-sebabkan-kelumpuhan-hingga-kematian.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/25/112503471/data-kpai-kasus-perundungan-paling-banyak-terjadi-pada-siswa-sd?page=all

Ma’arif, S. (2008). Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agustin, N.O. dan Triwahyuningsi. (2014). “Metode Pembinaan Moral Anak di Dusun Gedangan III Gedangrejo Karangmojo Gunungkidul”. Jurnal Citizenship, Vol. 4 No. 1, Juli. DOI: http://dx.doi.org/10.12928/citizenship.v4i1.6279

Rahardjo, M. (2006). Quo Vadis Pendidikan Islam Pembacaan Realitas Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan. Malang. UIN Malang Press.

Sanaky, H. AH. (2003). Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Siroj, S. A. (2006). Tasawuf Sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi. Bandung: Mizan Pustaka.

Soejono dan Abdurrahman. (2003). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Tebba, S. (2003). Tasawuf Positif. Jakarta: Prenada Media.

Wadu, L. B. dan Jaisa, Y. (2017). “Pembinaan Moral Untuk Memantapkan Watak Kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi”. Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol.2, No.2, Desember. DOI: https://doi.org/10.21067/jmk.v2i2.2256

Zuaidar. (2016). “Pembinaan Moral Siswa Melalui Aktualisasi Prilaku Agama”. PIONIR: Jurnal Pendidikan, Vol 5, No 2. DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pjp.v5i2.3355

Published

2022-06-30

How to Cite

Karim, A. (2022). Reformulasi Model Pembinaan Moral Siswa dalam Perspektif Tasawuf. AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 29-41. https://doi.org/10.35719/adabiyah.v3i1.349